Kamis, 04 Desember 2014

Teknik Light Painting


Setelah pernah melakukan lightpainting dengan cosplayer  , sekarang saya mencoba light painting dengan model biasa, namun dengan beberapa teknik baru. Bila sebelumnya saya hanya berada di belakang kamera, kali ini saya ikut andil sebagai light painter. Beruntung saya mebawa wireless trigger, jadi bisa sekaligus menggambar dengan cahaya sekaligus memotret.

Teknik yang berbeda dengan percobaan sebelumnya adalah dengan melakukan tembakan flash berkali kali terhadap model. Berbeda dengan pemotretan light painting sebelumnya di mana model nya ditembak dengan flash sekali dengan power kuat, sekarang flash dipasang dengan power terkecil dan ditembak berkali2. Keuntungan teknik ini, lebih mudah agar cahaya hanya terkena ke model namun tidak mengenai background. Karena power nya yang kecil, cahaya flsh tidak sampai ke background di belakan model, maka didapatkan background hitam yang solid. Teknik ini tepat digunakan bila pemotretan dilakukan tidak di lapangan yang luas. Kelemahannya, flash yang terkena di model kurang rata. Bila diperhatikan, kulit dari model sedikit belang. Tampak ada garis lurus terang di bagian hidung. Hal ini karena bagian itu terkena cahaya flash lebih banyak dari bagian lain. Untuk foto ini, saya belum terlibat dalam menggambar dengan cahaya, baru memotret saja.





Untuk foto kedua, teknik yang sama masih digunakan. Namun saya juga ikut melakukan proses penggambaran. Cahaya yang merah adalah hasil gambaran saya sebagai light painter. Masih kurang rapi, ini adalah pengalaman pertama saya sebagai light painter. Kali ini cahaya flash di wajah model cukup rata, namun belang di kaki. Tembakan flash juga ditambah sekali dari belakang. Selain untuk efek bintang, juga berfungsi untuk memberikan hair light di model. Hal ini diperlukan agar rambut model yang hitam tidak ngeblok dengan background hitam.






Sekarang dicoba teknik lain lagi. Model tidak harus ditembak dengan flash, namun bisa juga dijadikan siluet. Cukup dengan menggambar cahaya yang banyak di belakang model, dan model tidak perlu ditembak dengan flash. Penggambaran cahaya harus cukup luas agar siluet terbentuk. Di sini saya melakukan kesalahan dalam menggambar, tampak model yang kanan tidak jadi siluet secara utuh. Siku nya terpotong karena area yang saya gambar dengan cahaya kurang luas. Konsep yang ingin dibikin di sini adalah 3 model dengan 2 model jadi siluet, hanya 1 model yang ditembak dengan flash. Setelah proses penggambaran
cahaya selesai, 2 model harus cepat pergi, baru flash ditembakkan berkali-kali ke model yang lain.






Efek Backlight dalam Fotografi


Dalam strobist, nama pencahayaan dibagi berdasar posisi nya. Ada Main Light, Side Light, Top Ligh, dan Back Light. Backlight merupakan pencahayaan yang berasal dari belakang model. Jenis pencahayaan ini biasanya digunakan untuk memberikan efek cahaya di rambut model. Efek ini berfungsi juga untuk memisahkan model dengan background, terutama untuk rambut hitam dengan background hitam. Tanpa backlight, susah dikenali mana yang rambut mana yang background.






 Tidak hanya rambut hitam atau gelap yang menarik diberi backlight. Rambut berwarna atau wig juga menarik diberi backlight. Rambut atau wig tersebut akan tampak seperi bercahaya



Posisi flash tidak harus tepat di belakang model. Bisa juga sedikit kesamping, jadi posisi flash adalah antara backlight dan sidelight. Posisi seperti ini akan menghasilkan efek di salah satu sisi saja.



Teorinya, Usahakan flash tidak tampak, yaitu dengan menempatkan tepat di bekalang model hingga kita tidak bisa melihat flash tersebut namun efek flash masih tertangkap oleh kamera. Bila flash masih masuk ke dalam frame, ini akan menyebabkan flare yang bisa mengganggu model utama jadi tidak jelas. Namun dalam fotografi, kadang perlu untuk break the rules. Di sini flash sengaja ditampilkan sedikit, maka muncul flare. Kadang flare nya tidak sesuai keinginan, diperlukan beberapa kali trial and error untuk mendapatkan flare yang pas.



Tidak hanya rambut yang menarik diberi efek backlight. Apapun yang transparan sebenarnya menarik untuk diberi efek backlight. Misalnya aksesories pakaian yang transparan.



Foto Icon Wisata Batam

Bila berkunjung ke Batam, terdapat beberapa tempat yang tidak boleh dilewatkan karena tempat tersebut merupakan ikon ciri khas kota Batam.  Berikut beberapa diantaranya, lengkap dengan foto yang saya ambil pada saat berlibur ke Batam.

KTM Resort

Terdapat patung Dewi Kwan Im setinggi lebih kurang 22 meter yang merupakan simbol  keindahan dari  KTM Resort. Patung Dewi Kwan Im ini dicatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), 5 November 2008 sebagai patung Dewi Kwan Im tertinggi di Indonesia. Patung dengan tinggi 22,37 meter dan berat 112 ton ini, tingginya melebihi patung Dewi Kwan Im yang telah ada sebelumnya di Pematang Siantar, Sumatera Utara setinggi 19,8 meter.

Sebelumnya Patung Dewi Kwan Im ini posisinya bukan di tempat sekarang. Dulu ketika awal dibangun lokasinya berada di sebelah barat pada lokasi yang paling tinggi dan sangat strategis di komplek KTM Resort. Jaraknya dengan lokasi sekarang sekitar 100-150 meter. Saat itu Patung Dewi Kwan Im langsung berhadapan dengan laut lepas. Kapal yang datang dari Singapura, Karimun, Riau dan lainnya yang akan merapat ke Sekupang  dapat melihat dengan jelas patung berwarna putih ini berdiri kokoh. Bahkan kapal yang berlayar di laut antara Singapura dan Pulau Batam pun dapat melihat patung ini dengan jelas.





Pulau Labun

Keterngan dan field report pulau Labun bisa dibaca terpisah di  http://chrizz-photography.blogspot.com/2013/11/hunting-foto-di-pulau-labun.html





Kampung Vietnam

Kampung pengungsian Vietnam ini terletak jauh di Desa Sijantung, Pulau Galang, Kecamatan Galang, Kota Batam. Tahun 1979 ratusan ribu warga Vietnam eksodus akibat perang saudara. Pulau Galang seluas kurang lebih 80 km² ini menjadi salah satu lokasi persinggahan pengungsi perang saudara di Vietnam.




Terdapat juga Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vo Nhiem. Untuk melihat gereja ini, kita harus melalui jembatan kayu yang keadaannya sudah terlihat lapuk namun ternyata masih bisa dilewati pejalan kaki dengan aman. Bagi yang membawa kendaraan roda empat atau roda dua, bisa melewati jembatan jembatan baru yang terbuat dari semen di samping gereja.





Jembatan Barelang

Jembatan Barelang adalah sebuah nama yang sangat tidak asing lagi di telinga. Terutama untuk penduduk di Pulau Batam, juga bagi turis lokal dan mancanegara. Lokasi Jembatan Barelang terletak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

Jembatan Barelang terdiri dari  enam buah jembatan yang menghubungkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil yang termasuk dalam provinsi Kepulauan Riau. Nama Barelang sendiri merupakan kepanjangan dari Batam-Rempang-Galang. Batam-Rempang-Galang adalah nama tiga buah pulau besar yang dihubungkan oleh jembatan ini.

Jembatan ini dibangun pada tahun 1992 dan selesai tahun 1998, pemrakarsanya  adalah Bapak B.J Habibie yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi. Pembangunan jembatan ini menghabiskan biaya lebih dari Rp 400 miliar. Biaya yang dihabiskan ini tampaknya sangat sebanding jika dilihat dari kemegahan jembatan kokoh ini.





Vihara Duta Maitreya

Maha Vihara Duta Maitreya yang berada di Sei Panas merupakan vihara Maitreya terbesar di Asia Tenggara. Dengan luas lahan 4,5 hektar, Vihara Duta Maitreya dibangun tahun 1991. Sesuai namanya, vihara ini memiliki nilai religius yang sangat kental sesuai pesan Buddha Maitreya, yaitu pesan cinta kasih semesta.Hampir di setiap sudut gedung ditemukan arca Buddha Maitreya yang memiliki postur tubuh tinggi lebar, telinga padat dan perut gendut, berkepribadian lugu dan senantiasa tertawa lebar.





Ocarina

Megawisata Ocarina Batam merupakan sebuah tempat wisata pantai yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Objek wisata ini kemudian diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bulan Januari 2009. Ocarina berdiri di atas lahan seluas 40 hektar dan terdapat di tepian Teluk Kering, serta komplek perumahan mewah Costarina.

Ocarina ini adalah amusement park-nya Batam yang nyediain wahana-wahana permainan anak yang terletak di pinggir pantai. Harga tiket masuk  hanya 5000/ orang dan 10.000 jika pakai mobil.

Salah satu yang menarik adalah Giant Wheel dengan garis tengah sekitar 30 meter yang dibangun diatas permukaan laut dengan ketinggian 25 meter dari permukaan laut. Sehingga, ketika kita berada di titik puncaknya, akan terlihat seluruh Kawasan Mega Wisata Ocarina, Perumahan Elit Costarina dan pemandangan separuh kota Batam.



Bonus: Welcome to Batam




Hunting Foto di Pulau Pahawang


Kali ini ingin ke luar Jawa. Karena waktu yang agak mepet, akhirnya dipilih ke Pahawang. Pulau Pahawang terletak di daerah Lampung, pulau ini (dan pulau-pulau lain sekitarnya) merupakan suga untuk penikmat wisata air. Banyak terdapat spot snorkeling dan diving yang menarik. Perjalanan kali ini memang khusus untuk menikmati keindahan bawah laut.

Perjalanan dimulai dari pelabuhan Merak, kita menggunakan kapal feri besar. Langsung masuk se mobil nya, kapal tersebut bisa memuat sekitar seratus mobil termasuk truk kontainer yang banyak menuju Lampung. Perjalanan kapal feri dari pelabuhan Merak ke pelabuhan Baukuheni Lampung memakan waktu sekitar tiga jam. Cukup nyaman di dalam kapal, tidak terlalu terasa goyangan ombak. Terdapat ruang untuk tidur atau menonton TV. Ruang VIP perlu menambah biaya Rp 10.000,00  dan untuk sewa bantal Rp 3.000,00  , namun saya rasa hal tersebut tidak terlalu penting. Tanpa ruang VIP dan bantal, perjalanan dirasakan cukup nyaman.

Untuk menuju pulau Pahawang, dari pelabuhan Baukuheni perlu perjalanan darat lagi sekitar tiga jam dengan mobil ke pelabuhan yang lebih kecil, pelabuhan tersebut adalah pelabuhan Ketapang. Sebaiknya makan pagi di Ketapang, sayang setiba di sana sunrise sudah lewat.

Kapal yang digunakan ke Pahawang dapat digunakan sekalian untuk snorkeling. Lokasi nya di sekitar pulau Maitem. Air di sana cukup bening, jauh lebih bening daripada air di laut Jawa. Yang paling menarik, saya menemukan banyak bintang laut berwarna biru. Di tempat lain seperti pulau seribu, jarang saya menemukan bintang laut lebih dari satu. Saya mengambil satu bintang laut, lalu memindahkan nya ke tempat lain yang sudah ada bintang laut nya. Jadi dapat foto dua bintang laut di dalam satu frame.




Baru dari sana menuju pulau Pahawang, tempat kita menginap. Ada pulau Pahawang Besar tempat kita menginap, dan di dekat nya ada pulau Pahawang kecil untuk snorkeling. Di sini spot nya cukup dalam. Saya melakukan Free Diving hingga sekitar 8 meter. White Balance harus di set agak merah, karena makin dalam warna merah akan makin hilang. ISO juga perlu agak tinggi bila tidak memiliki alat strobist underwater, popup flash sebaiknya tidak digunakan karena akan muncul pantulan dari air.


Tempat saya menginap cukup sederhana. Air untuk mandi harus menimba dulu di sumur. Listrik juga ala kadar nya, sering mati. Jangan lupa membawa senter bila menginap di Pahawang. Sunrise di Pahawang tergolong biasa. Banyak pulau-pulau lain di sekitar Pahawang yang menghalangi pemandangan Sunrise yang maksimal, perlu jalan agak jauh ke ujung dermaga untuk mendapatkan spot yang baik. Kapal yang bersandar bisa dijadikan POI untuk foto sunrise, bisa juga membawa model ke sana.




Namun pemandangan tanpa Sunrise sebenarnya cukup bagus. Langit tetap biru walaupun matahari sudah tinggi, bahkan bulan dan bintang tetap tampak di pagi hari. Sangat berbeda dengan suasana pagi di Jakarta.



Selain pemandangan bawah laut, pemandangan pantai yang cukup menarik di dekat pahawang dalah di pulau Pasir Timbul Perawan. Pasir nya putih, tidak dalam. Telapak kaki masih bisa dilihat dari permukaan saat kita masuk air hingga kedalaman se dada. Sangat menarik, namun hati-hati terhadap ikan batu yang ada di sana. Bahkan penduduk lokal mengatakan pernah melihat ikan pari di sana. Dua binatang tersebut cukup berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian. Justru bulu babi yang tidak terlihat di sana, bulu babi juga cukup berbahaya namun tidak sampai menyebabkan kematian.