Selasa, 08 Mei 2018

Keindahan Bawah Laut Raja Ampat

Raja Ampat adalah salah satu tempat wisata bahari terbaik di dunia. Menurut CNN Travel, Raja Ampat adalah tempat diving terbaik nomor lima di dunia. Untuk menuju Raja Ampat, jalur nya dari Jakarta lumayan jauh. Dari Jakarta, penerbangan harus melewati Makassar, lalu dilanjutkan ke bandara Domine Eduard Osok di  Sorong. Dari Sorong, terdapat dua pilihan, yaitu langsung terbang menggunakan pesawat kecil ke Waisai, atau dengan menggunakan perahu. Jarak dari bandara Sorong ke pelabuhan sekitar 10 menit dengan taksi. Untuk penginapan, biasanya turis menginap di salah satu dari empat pulau : Waigeo, Gam, Kri, dan Arborek. Pemilik penginapan bisa diminta menjemput kita di Waisai.  Dalam trip ini, saya menginap di pulau Gam. Harga penginapan di sini sekitar 700 ribu per malam termasuk makan 3x. Kebanyakan penginapan di sini sudah termasuk dengan makan karena agak susah mencari warung atau restoran di Raja Ampat. Listrik juga agak susah, genset hanya menyala dari sore sampai tengah malam.





Penginapan di pulau Gam dan kebanyakan penginapan lain berupa gubuk yang menjorok ke laut. Dari depan kamar, bisa langsung loncat ke air untuk snorkeling. Bahkan kadang saya melihat ikan hiu dan Lion Fish lewat persis di depan kamar, tidak perlu jauh jauh ke tengah laut. Jangan khawatir dengan hiu, hiu yang lewat adalah hiu kecil yang justru langsung kabur begitu ada seseorang masuk ke air. Saya tidak mendapatkan foto hiu di sini, mereka kabur sangat cepat. Foto Lion Fish saya dapatkan hanya di depan kamar. Sedangkan Mooray sekitar 20 meter dari penginapan.








Kegiatan yang saya lakukan tiap hari adalah freediving. Saya jarang melihat orang diving di sini, hanya di sekitar dermaga Arborek. Mungkin diving dilakukan di lokasi tersendiri. Dermaga di Arborek cukup ramai, tidak seperti di Gam. Banyak yang berenang di pantai, baik turis lokal ataupun asing. Banyak juga anak-anak warga lokal yang berenang dan bermain kano.







Pengalaman baru yang saya dapatkan di Raja Ampat adalah berburu foto Manta. Kenapa saya sebut berburu ? Karena untuk melihat Manta ternyata tidak mudah. Guide kita mengatakan hal tersebut karena ikan Manta tersebut tidak sedang makan, jadi mereka bergerak terus. Di sekitar Manta Point, kita berputar2 dahulu mencari ikan Manta. Setelah menemukan Manta, tidak bisa langsung masuk ke air, namun perahu harus cepat-cepat ke depan Manta tersebut, masuk ke air perlahan-lahan, baru menunggu Manta tersebut lewat. Kalau ikan Manta nya ternyata berubah arah, kita harus cepat cepat naik ke perahu lagi, lalu ke depan ikan Manta lagi, lalu turun lagi. Hal ini dilakukan berkali-kali sampai dapat. Agak melelahkan memang. Namun kita mendapatkan bonus. Saat sedang asik berburu Manta,  tiba2 ada lumba-lumba yang lewat. Langsung kapten kapal mematikan mesin agar lumba-lumba tersebut tak takut mendekat. Bahkan mereka sampai menempel2 ke kapal seperti sedang memeriksa.






Binatang laut unik yang saya temukan adalah Spider Jellyfish dan Hammerhead Fish. Saya tidak pernah melihat dua binatang itu di tempat lain.







Yang paling terkenal di Raja Ampat adalau pulau Wayag. Bila melihat iklan wisata Raja Ampat di televisi atau di papan iklan, itu adalah pulau Wayag. Ada bukit yang cukup tinggi di Wayag yang dari sana bisa melihat gugusan pulau unik sekitar Wayag. Sayang lokasi nya sangat jauh dan biaya nya mahal. Saya memutuskan tidak ke Wayag untuk menghemat waktu dan biaya. Gantinya, kita ke pulau Pianemo. Pianemo disebut juga little Wayag, terdapat bukit juga yang bisa melihat kepulauan sekeliling, walaupun tidak setinggi Wayag.




Selain kaya akan alam bawah laut, di raja Ampat juga terdapat binatang darat yang cukup unik. Ada Kuskus yang mencuri makanan yang kami letakkan di luar kamar. Saya juga melihat kadal, kepiting, dan laba-laba yang ukurannya lebih besar dari yang biasa ada di tempat lain.