Kamis, 04 Desember 2014

Hunting Foto di Pulau Pahawang


Kali ini ingin ke luar Jawa. Karena waktu yang agak mepet, akhirnya dipilih ke Pahawang. Pulau Pahawang terletak di daerah Lampung, pulau ini (dan pulau-pulau lain sekitarnya) merupakan suga untuk penikmat wisata air. Banyak terdapat spot snorkeling dan diving yang menarik. Perjalanan kali ini memang khusus untuk menikmati keindahan bawah laut.

Perjalanan dimulai dari pelabuhan Merak, kita menggunakan kapal feri besar. Langsung masuk se mobil nya, kapal tersebut bisa memuat sekitar seratus mobil termasuk truk kontainer yang banyak menuju Lampung. Perjalanan kapal feri dari pelabuhan Merak ke pelabuhan Baukuheni Lampung memakan waktu sekitar tiga jam. Cukup nyaman di dalam kapal, tidak terlalu terasa goyangan ombak. Terdapat ruang untuk tidur atau menonton TV. Ruang VIP perlu menambah biaya Rp 10.000,00  dan untuk sewa bantal Rp 3.000,00  , namun saya rasa hal tersebut tidak terlalu penting. Tanpa ruang VIP dan bantal, perjalanan dirasakan cukup nyaman.

Untuk menuju pulau Pahawang, dari pelabuhan Baukuheni perlu perjalanan darat lagi sekitar tiga jam dengan mobil ke pelabuhan yang lebih kecil, pelabuhan tersebut adalah pelabuhan Ketapang. Sebaiknya makan pagi di Ketapang, sayang setiba di sana sunrise sudah lewat.

Kapal yang digunakan ke Pahawang dapat digunakan sekalian untuk snorkeling. Lokasi nya di sekitar pulau Maitem. Air di sana cukup bening, jauh lebih bening daripada air di laut Jawa. Yang paling menarik, saya menemukan banyak bintang laut berwarna biru. Di tempat lain seperti pulau seribu, jarang saya menemukan bintang laut lebih dari satu. Saya mengambil satu bintang laut, lalu memindahkan nya ke tempat lain yang sudah ada bintang laut nya. Jadi dapat foto dua bintang laut di dalam satu frame.




Baru dari sana menuju pulau Pahawang, tempat kita menginap. Ada pulau Pahawang Besar tempat kita menginap, dan di dekat nya ada pulau Pahawang kecil untuk snorkeling. Di sini spot nya cukup dalam. Saya melakukan Free Diving hingga sekitar 8 meter. White Balance harus di set agak merah, karena makin dalam warna merah akan makin hilang. ISO juga perlu agak tinggi bila tidak memiliki alat strobist underwater, popup flash sebaiknya tidak digunakan karena akan muncul pantulan dari air.


Tempat saya menginap cukup sederhana. Air untuk mandi harus menimba dulu di sumur. Listrik juga ala kadar nya, sering mati. Jangan lupa membawa senter bila menginap di Pahawang. Sunrise di Pahawang tergolong biasa. Banyak pulau-pulau lain di sekitar Pahawang yang menghalangi pemandangan Sunrise yang maksimal, perlu jalan agak jauh ke ujung dermaga untuk mendapatkan spot yang baik. Kapal yang bersandar bisa dijadikan POI untuk foto sunrise, bisa juga membawa model ke sana.




Namun pemandangan tanpa Sunrise sebenarnya cukup bagus. Langit tetap biru walaupun matahari sudah tinggi, bahkan bulan dan bintang tetap tampak di pagi hari. Sangat berbeda dengan suasana pagi di Jakarta.



Selain pemandangan bawah laut, pemandangan pantai yang cukup menarik di dekat pahawang dalah di pulau Pasir Timbul Perawan. Pasir nya putih, tidak dalam. Telapak kaki masih bisa dilihat dari permukaan saat kita masuk air hingga kedalaman se dada. Sangat menarik, namun hati-hati terhadap ikan batu yang ada di sana. Bahkan penduduk lokal mengatakan pernah melihat ikan pari di sana. Dua binatang tersebut cukup berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian. Justru bulu babi yang tidak terlihat di sana, bulu babi juga cukup berbahaya namun tidak sampai menyebabkan kematian.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar